Diberdayakan oleh Blogger.

Kopi

Beberapa bulan ini gue terikat oleh suatu hal, bukan sebuah hubungan. bukan juga sebuah kontrak kerja baru. Suatu kebiasaan yang awalnya jarang sekali gue lakukan, bahkan cenderung ngga pernah. gue juga ga pernah menyangka suatu kebiasaan kecil kaya gini, bisa berubah jadi besar.

Ngopi sekarang sudah jadi sebuah ritual buat gue. ntah sebelum aktifitas ataupun ketika beraktifitas. gue ga pernah absen buat ngopi sekali atau dua kali sehari sekarang. padahal dulu kepikiran buat ngopi aja ngga. yaa gue bukan tipikal orang yang ngisi waktu luang buat sekedar minum kopi atau teh, gue lebih prefer ke makanan. ntah itu makanan ringan atau berat.

Penyebab gue mulai ketagihan kopi mungkin karena gue sering kali kurang tidur. dalam 24jam gue cuma tidur 4-5 jam, sisanya ? 19 jam gue pake aktifitas diluar rumah. dan hasilnya gue punya banyak sekali bekas luka, dalam setahun ini gue udah kecelakaan 3 kali, karena ngantuk : ))

lucu ya ? kita didekatkan oleh suatu hal yang kita ga pernah pikirkan sebelumnya, dari suatu yang kecil bisa berubah jadi suatu hal besar. seperti kegiatan ngopi yang tadinya iseng iseng sekarang jadi sebuah kebutuhan.

disisi lain gue juga mengalami hal yang sama, lebih sederhana. sesederhana notifikasi apps warna hijau bergambar gagang telpon itu.

A message from her.

ngga spesial, cuma tentang keseharian atau kelakuan randomnya. she's a randomly person. sebuah cerita yang entah kenapa mulai bisa gue nikmati.

kebiasaan yang awalnya bersifat spontan, kini menjadi rutinitas. rutinitas yang lama hilang, mulai gue rasakan lagi. dan bukan hanya sebuah kebutuhan tapi juga sudah melibatkan perasaan.

"Eh tadi aku abis jalan jalan loh.." tulisnya dalam layar smartphone.

"kemana ? kok dadakan keknya ?"

20 menit kemudian baru ada balasan darinya.

"eh gajadi, batal!"

" lah kok ? katanya tadi. udah dong berarti ?"

"belom :p tadikan ceritanya cuma wacana. *pasangstikerlucuyangngeselin*"

"..."

"kokdiem ?"

"gajadi !! tadikan cuma wacana :p" bales gue gamau kalah.

hampir setiap hari gue ngerasain percakapan kaya gini. percakapan absurd, ngeselin, lucu, semuanya jadi satu. Percakapan yang sudah jadi ritual. ritual yang awalnya karena saling goda dan saling tebak, sudah berubah jadi sebuah kebutuhan.

wanita yang entah kenapa bisa dekat dengan gue. kecantikannya, kepribadiannya, kecerdasannya, dan kesederhanaannya menjadi kombinasi yang mematikan.

layaknya sebuah kopi mahal yang diperuntukan oleh orang orang kelas atas. Harum, Hangat, dan pekat. tampilanya sangat indah yang dibuat oleh barista barista handal, yang membuat kopi ini sangat diminati banyak orang.

berbeda dengan gue yang seperti kopi biasa. yang bisa dijumpai di warung kopi pinggir jalan.

dan gue cuma bisa berharap kalo dia tetap jadi pribadi absurd yang menyenangkan, karena gue butuh dia. seperti gue membutuhkan kopi.